“Harum semerbak sewangi namamu, tercium ketika memasuki kamar tempat tidurmu seakan menyapa ketika berkunjung ke tempat pengasinganmu yang terletak di Muntok Kabupaten Bangka Barat”.
Perjalanan kali ini ke Bangka Belitung begitu indah dan menakjubkan dengan pesona alam khas kepulauan. Di samping pantai dengan bebatuan granit yang ikonik, ternyata pulau ini menyimpan jejak sejarah bangsa ini. Hari yang cerah dan terik matahari tidak menghalangi langkah untuk berpetualang. Pagi hari kami sudah bergegas untuk meninggalkan kota Pangkal Pinang menuju muntok. Sebuah tempat yang menjadi bagian penting dari sejarah perjalanan Indonesia.
Pesanggarahan Menumbing sangatlah terpencil, dari Pangkal Pinang, Ibu Kota Provinsi Bangka Belitung. Butuh waktu sekitar tiga jam dengan jarak kurang lebih 138 kilometer untuk sampai di bangunan kokoh bercat putih tempat pengasingan beberapa tokoh nasional ini.
Putera Sang Fajar yang kemudian menjadi proklamator dan Presiden pertama Republik Indonesia, Ir.Soekarno. Selama hidupnya beliau telah diasingkan oleh penjajah di beberapa tempat. Salah satunya adalah di gunung Menumbing ini.
Dari sana, terlihat jelas laut lepas ke arah Selat Bangka. Sangatlah indah karena berada di puncak gunung Menumbing berketinggian 445 meter di atas permukaan laut. Perjalanan yang sungguh luar biasa karena sambil berwisata juga bisa belajar tentang sejarah.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya dan jangan sekali-kali pernah melupakan sejarah, begitu pesan yang sering diperdengarkan agar kita bisa belajar dari masa lalu.
"Apa yang sudah disepakati secara politik, jangan pernah diperdebatkan secara estetis" (Sukarno, The Founding Father Indonesia).(IT)
Tur Bangka Belitung, 23 - 27 Juni 2019